#66 (2016)




Masyarakat kita terobsesi terhadap hal-hal berbau internasional. Seseorang atau sesuatu dielu-elukan bila mendapat pengakuan, "punya nama" di luar negeri. Prestasi di negeri orang dipandang jauh lebih prestisius ketimbang di tanah air. Kondisi serupa berlaku dalam industri perfilman. Seolah-olah tiap film yang menembus seleksi bahkan memenangkan festival internasional (baca: bertempat di luar

Belum ada Komentar untuk "#66 (2016)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel