#66 (2016)
Jumat, 18 November 2016
Tambah Komentar
Masyarakat kita terobsesi terhadap hal-hal berbau internasional. Seseorang atau sesuatu dielu-elukan bila mendapat pengakuan, "punya nama" di luar negeri. Prestasi di negeri orang dipandang jauh lebih prestisius ketimbang di tanah air. Kondisi serupa berlaku dalam industri perfilman. Seolah-olah tiap film yang menembus seleksi bahkan memenangkan festival internasional (baca: bertempat di luar
Belum ada Komentar untuk "#66 (2016)"
Posting Komentar